Jumat, 01 Januari 2010

MENJALANI TAHUN 2010 DENGAN KUASA KINGDOM AUTHORITY

Kita saat ini sudah melangkah di tahun 2010, sebuah tahun dimana kehidupan kita akan diperhadapkan dengan banyak hal baru, tantangan baru dan juga berkat yang baru. Namun bagaimana kita memulai tahun ini menentukan seperti apa kita akan menghadapi tahun 2010 ini.


Pada akhir tahun 2009, media marak dengan berita dari berbagai macam para normal yang meramalkan apa yang akan terjadi di Tahun 2010. Akan ada perceraian, akan ada konflik, akan ada kematian, akan ada kebangkrutan, akan ada bencana, dll. Dan semua komentar komentar ini langsung atau tidak mempengaruhi pikiran kita, dan membuat sebagian dari kita mulai khawatir dan mulai cemas dengan apa yang akan terjadi.


Namun saya mau katakana disini adalah, semua yang disebutkan hanyalah ramalan dan mereka sendiri tidak dapat menjamin bahwa apa yang paranormal katakan akan atau dapat terjadi, mengapa? Karena mereka bukan TUHAN, dan masa depan kita ada ditangan TUHAN bukan ditangan apa kata orang.


Saudara semua yang kita dengar memang membuat cemas, tapi itu belum tentu terjadi karena apa yang di tetapkan oleh manusia belum tentu pasti, karena manusia tidak memegang akan hari esok, tapi hanya dalam TUHAN ada kepastian, karena DIA yang mengetahui setiap rancangan yang akan terjadi dalam kehidupan kita,


“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Yeremia 2:11


Dan saudaraku, rancangan yang TUHAN tetapkan dalam kehidupan anda di tahun 2010 ini sangatlah luar biasa! Oleh sebab itu di awal saya tegaskan, bagaimana kita memulai tahun 2010 ini menentukan bagaimana kita menjalaninya, masalah akan tetap ada! Badai akan tetap berusaha mengoyahkan! Tapi ingat kita punya kepastian akan masa depan kita, DIA adalah kota benteng kita, dan seperti raja Daud berkata dalam kitab Mazmur:


Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.” Mazmur 62:2


Saudaraku, marilah kita melihat tahun ini sebagai tahun penggenapan janji TUHAN pada tahun 2009 yang sudah lewat bagi kehidupan kita pribadi maupun keluarga kita. Mulailah dengan mengucap syukur dalam segala hal setiap pagi ditahun ini, berdoalah agar hidup kita lebih mempunyai dampak bagi orang lain, jangan berdoa bagi pemenuhan hawa nafsu sendiri,


Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.” Yakobus 4:3


Hiduplah lebih sabar dan tenang dalam mengahadapi pergumulan, karena dalam ketenangan kita dapat berdoa, dan jika kita berdoa, berdoalah dengan berserah, karena dalam penyerahan kita akan melihat janji TUHAN digenapi, bahwa kita adalah umat pemenang!


Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” Filipi 4:6-7


Saudaraku, mari kita menjalani tahun 2010 ini bersama YESUS, DIA akan memampukan kita bahkan akan membuat kita mengalami banyak mujizat, kehidupan kita akan dipulihkan, keluarga kita akan dipulihkan, pekerjaan, usaha, akan dibuat berhasil, jodoh akan di tetapkan, bahkan pelayanan kita akan dikembangkan luar biasa dan semua ini akan menjadi milik kita, jika kita berjalan bersama TUHAN YESUS. Karena dalam DIA ada masa depan!


Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang. Amsal 23:18


Messenger Community Mission beserta dengan Saya, Istri, dan Anak saya, mengucapkan: “Selamat Tahun Baru, damai sejahtera dan kebaikan senantiasa mengikuti saudara dan keluarga hari demi hari, di tahun berkat ini. TUHAN YESUS MEMBERKATI


Ev. Ferry Rotinsulu

Messenger Community Mission

Jumat, 20 November 2009

SAUDARA DAPAT MELAKUKAN PERBEDAAN

Dalam pelajaran pertama ini kita akan belajar dari seorang yang melakukan perbedaan, dan apa yang dilakukannya tersebut menyelamatkan manusia dari kepunahan akibat bencana banjir yang luar biasa. Dia adalah Nuh. Seperti kita ketahui bersama dalam buku kejadian di gambarkan bagaimana keadaan manusia masa itu Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, Kejadian 6:5

Maka sedihlah hati Tuhan melihat apa yang dilakukan oleh manusia dan memutuskan untuk menghapuskan manusia dari muka bumi ini, Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka." Kejadian 6:7

Tapi di balik murka Tuhan tersebut Nuh melihat KASIH didalam mata Tuhan, pada saat kita mulai berlari bersama Nuh, maka kita akan belajar lima hal dimana kita dapat melakukan perbedaan.


Yang Pertama : Kita Dapat Melakukan Perbedaan Bagi Keluarga Kita.

Hidup didalam ketaatan dan menjalankan kehendak Tuhan, kita akan menemukan diri kita berdampak bagi orang lain. Terkadang kita tidak dapat melihat, saat kita sedang bergumul dalam kehendak Tuhan, namun hal tersebut akan selalu mempunyai dampak yang positif. Nuh dipilih Tuhan untuk membangun bahtera, dikarenakan bagaimana dia menjalani kehidupannya (kej 6:9). Dan ketaatannya tidak hanya menyelamatkan dirinya saja, tapi seluruh anggota keluarganya juga luput dari kematian.

Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: "Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini.” Kejadian 7:1

Sadarkah saudara, bahwa yang paling beruntung adalah orang orang terdekat, pada saat saudara melakukan apa yang benar dimata Tuhan. Disitulah hidup saudara berdampak bagi keluarga saudara.

Yang Kedua : Kita Dapat Melakukan Perbedaan Bagi Ciptaan Tuhan.

Suadara tidak perlu menjadi Nuh untuk mempunyai hidup berdampak, setiap kita dapat menjadi dampak pada lingkungan dimana kita berada untuk menjadi lebih baik dari apa yang ada saat ini. Pikirkan dan lakukan suatu hal yang kecil pada lingkungan dimana saudara berada, tinggal, bekerja atau melayani, hal yang kecil bagi kita tanpa kita sadari merupakan hal yang besar bagi Tuhan. “kecil memang kecil, tapi jika kita mempunyai iman terhadap sesuatu yang kecil itu adalah hal terbesar!”

Ingat, sekecil apapun tindakan positif saudara pada lingkungan ciptaan Tuhan, akan mendatangkan dampak bagi komunitas saudara.

Yang Ketiga : Kita Dapat Melakukan Perbedaan Untuk Generasi Mendatang.

Seorang kakek menanam benih pohon durian di sebuah taman umum, saat dia sedang menanam dan menyirami tanah dimana benih itu ditanam, seorang anak bertanya padanya, “kakek menanam pohon ini, untuk tumbuh saja lama apalagi berbuah, apakah kakek masih sempat melihat dan memakannya?” kakek itu menjawab, “ aku mungkin tidak akan sempat untuk melihat dia tumbuh atau merasakan buahnya, tapi kamu dan teman teman mu, pasti bisa menikmatinya.”

Begitu pula dengan kita karena perjanjian Tuhan dengan Nuh maka kita selamat dari kehancuran. Dan itu terjadi karena seorang yang hidup dalam ketaat pada Tuhan. Dan sama halnya dengan saudara saat ini, jika saudara melakukan suatu hal yang baik dan mencotohkan pada generasi sekarang, maka kehidupan saudara akan menjadi dampak yang luar biasa bagi generasi di masa yang akan datang.

Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya.
Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi.Mazmur 25:12-13

Yang Keempat : Kita Dapat Melakukan Perbedaan Bagi Tuhan.

Seringkali kita tidak menyadari betapa pentingnya saudara bagi Tuhan, padahal hidup saudara dapat menjadi dampak sekecil apapun bagi orang lain dan Tuhan sedang memakai saudara dan saya sebagai saksinya.

Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Di." 2 Tawarikh 16:9

Sampai saat ini Tuhan masih mencurahkan kuasa dan kekuatan bagi saudara, pada saat saudara bersunguh hati setia kepada Tuhan. Tuhan ingin hidup saudara seperti Nuh, taat dan melakukan kehendak Dia, sehingga apapun keadaan keluarga ataupun pekerjaan ataupun pelayanan saudara, dimanapun saudara berada akan ada dampak positif karena Tuhan melihat saudara taat dan setia


Yang Kelima : Kita Dapat Melakukan Perbedaan Pada Usia.

“usia saya sudah tua, apa bisa melakukan perbedaan?” jawabnya “tidak ada yang mustahil bagi Tuhan !” Jangan membatasi diri saudara dengan usia, karena dengan membatasi usia saudara, maka saudara membatasi kuasa Tuhan dalam diri saudara.

Sebagian dari raksasa-raksasa iman dalam Alkitab, dipakai Tuhan pada saat mereka lanjut usianya, Musa, Abraham, Kaleb, dan tentunya Nuh, masih banyak lagi. Usia Tua atau muda bukanlah suatu batasan bagi saudara untuk membawa dampak.

Dan terakhir pesan dari Nuh bagi saudara :

1. Jangan pernah takut untuk tampil untuk menyatakan yang benar, walaupun menaghadapi cemoohan tetaplah berdiri, karena pembuat sejarah adalah orang yang melakukan hal yang berbeda dari yang lain.

2. Jangan pernah takut untuk melakukan sesuatu untuk pertama kalinya, membuat bahtera di atas bukit merupakan hal yang belum pernah dilakukan, tapi lakukanlah hal yang pertama kali itu dengan iman, itu akan berguna pada waktunya. Jangan mencari pujian dari manusia dan jangan ijinkan komentar negatif menghentikan saudara.

3. Pada saat anda melihat pelangi, ingat! Bahwa seseorang dapat melakukan perbedaan. Dan pelangi itu terjadi saat Nuh selesai melewati perintah Tuhan. Dan saudarapun demikian saudara akan melihat pelangi saudara dan saudara akan berkata Tuhan memampukan saya melakukan perbedaan. JBU


Ev. Ferry Rotinsulu

Rabu, 11 November 2009

TIGA RESEP MENGAWALI HARI AGAR HIDUP LEBIH BERKUALITAS

Dalam kehidupan kita, seringkali kita kecewa dangan hari hari yang kita jalani, seakan akan kehidupan tidak berpihak kepada kita, dan keadaan ini dapat terjadi di setiap keberadaan kita, baik dalam keluarga, pelayanan, pekerjaan, usaha dan lain lain.

Dan output dari apa yang kita alami ini adalah membuat kita terbeban dalam menjalani sesuatu dan akhirnya mulai kehilangan kualitas hidup, ini sangat berbahaya! Karena saat kita kehilangan semangat maka rontoklah tulang tulang kita, Kitab Amsal menegaskan,

Ada tiga hal yang dapat kita lakukan untuk memperbaiki keadaan ini:

Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya. Matius 8:23

Yang Pertama yang harus kita lakukan adalah mengijinkan Yesus naik lebih dahulu dalam perahu kehidupan kita. Ayat diatas menegaskan bahwa Yesus naik lebih dahulu ke perahu lalu di ikut oleh murid murid-Nya. Perahu disini melambangkan hidup kita, sering kali setiap memulai hari kita, kita langsung sibuk dengan hal hal yang membuat kita stress, misalkan kita langsung nonton berita di TVdan berita itu tentang kejahatan, kehancuran ekonomi atau perceraian atau kita mulai dengan mencari istri atau si iyem untuk buat kopi.

Dan hal hal itu akhirnya akan membuat kita memulai hari kita dengan keadaan yang stress. Undang Yesus terlebih dahulu saat kita bangun, ucapkan syukur bagi DIA bahwa kita masih bisa di bangun untuk menjalani hari ini, ijinkan DIA masuk terlebih dahulu saat kita mengawali hari kita.

Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: "TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!"TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.

Mazmur 126:2-3

Yang Kedua yang harus kita lakukan adalah obat yang paling mujarab dan paling murah yakni tertawa! Setelah kita mengijinkan Yesus naik dalam perahu kehidupn kita, mulailah tertawa entah itu dengan bercanda dengan istri atau anak anda, atau anda bisa membaca cerita lucu atau apapun yang dapat membuat anda tertawa. Ayat diatas mengatakan, pada waktu kita tertawa maka saat itu pun orang dapat melihat bahwa Tuhan sedang melakukan perkara besar dalam hidup kita. Tertawalah dalam segala keadaan kita, baik atau buruk! Jika kita ingin melihat perubahan dalam kehidupan kita dan ingin Tuhan melakukan perkara perkara besar, maka mulailah untuk tertawa.

Tertawa itu menular! Jika kita murah senyum dan suka tertawa maka secara langsung kita membawa lingkungan kita pun, baik keluarga, pekerjaan, pelayanan maupun bisnis kedalam suatu keadaan yang lebih sehat. Tertawalah dan tersenyumlah lebih sering setiap hari, sebuah terapi yang murah namun dampaknya luar biasa.

Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3:23

Yang Ketiga, yang harus kita lakukan dalam kehidupan kita, kita harus melakukan segala sesuatu yang hal yang positif seperti kita sedang melakukannya bagi Tuhan. Sering kali kita melakukan sesuatu dengan rasa berat, kanapa hal ini terjadi? Jawabnya adalah karena kita melakukan untuk seseorang atau untuk manusia.

Ingat baik keluarga, pekerjaan, usaha maupun pelayanan, itu semua Tuhan yang memberikan nya bagi kita, jadi, jika kita melakukan buat manusia maka kita akan mengalami tekanan tekanan dalam apapun yang kita jalani, namun jika kita melakukannya dengan segenap hati buat Tuhan maka DIA yang telah menciptakan segala sesuatu dari tidak ada menjadi ada, maka DIA juga yang akan memberi bonus bonus dalam kehidupan anda.

Lakukanlah ketiga hal ini setiap hari dan jadikan sebuah gaya hidup, maka hidup anda akan kembali mempunyai kualitas setiap harinya. JBU

Senin, 03 Agustus 2009

Kekuatan dibalik YELLOW RIBBON STORY

Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Lukas 15:20

Almarhum kakek saya sering menceritakan sebuah kisah nyata yang berhubungan dengan pengampunan kepada saya, kisahnya seperti demikian :

Sekitar pertengahan tahun 60’ di kota White Oak, Georgia, USA. ada seorang suami yang memiliki sifat sifat kasar dan selalu mementingkan diri sendiri ketimbang keluarga. Setiap malam dia pulang larut dalam keadaan mabuk dan selalu melakukan kekerasan pada istrinya dan anak-anaknya.

Suatu malam dia mengambil simpanan uang belanja istrinya dan memutuskan untuk keluar dari kota White Oak, menuju kota besar New York. Disana dia bertemu dengan teman temannya, dan mulai membuka suatu bisnis yang illegal. Kehidupannya dipenuhi dengan segala macam bentuk kejahatan, penganiayaan, mabuk mabukan, sex dan penipuan.

Hal ini dilakukan berbulan bulan bahkan sampai tahunan, tanpa memperdulikan ataupun mengingat istri dan anak anaknya di White Oak. Terlena denga keadaan yang dia alami, tanpa sadar dia sudah terjerat dengan suatu lingkaran iblis yang menjerat bahkan mulai mencekik lehernya. Dia mulai terbelit hutang yang jumlahnya tidak dapat dibilang sedikit, bisnisnya hancur, teman temannya mulai meninggalkan dia. Untuk menyelamatkan gengsinya, dia melakukan suatu kejahatan penipuan dengan uang palsu, dan dia tertangkap pada ahir tahun 1969 dan divonis tiga tahun penjara.

Selama dalam tahanan dia mengalami siksaan dan pelecehan yang berat, hapir setiap malam dari tahanan yang lainnya, dan dia harus menjalaninya semua supaya selamat. Setiap malam dia saat semua tahan tidur dia meneteskan air mata setiap dia mengingat istri dan anak-anaknya.

Menjelang akhir masa tahanannya dia berdoa dan menulis sepucuk surat yang ditujukan kepada istrinya, dalam surat ini dia menyesali semua perbuatan yang dia lakukan terhadap istri dan anak-anaknya serta kerinduan untuk dapat memulai lagi membina keluarga yang harmonis, namun di akhir suratnya dia menulis,”Sayang, penyesalan ini mungkin terlambat, tapi aku bahagia sudah karena sudah mengirimkan surat ini padamu, aku ingin sekali kembali pada keluargaku, jadi berilah aku tanda jika kamu dan anak-anak mau memaafkan aku dan menerima aku kembali, jika ya. Ikatkan pita kuning di pohon eik tua di pusat kota, sehingga pada saat aku melewati pohon tersebut dan melihat pita tersebut aku akan turun, namun kalau tidak ada pita kuning itu maka aku akan meneruskan perjalanku dengan bis menuju Miami, dan aku tidak akan mengganggu hidupmu dan anak anak lagi…”

Saat hari pembebasan dia langsung naik bis yang menuju Miami namun transit di kota White Oak, tanpa mengetahui apakah istrinya sudah menerima surat itu atau belum, apakah istrinya memaafkan atau tidak, sepanjang jalan dia share kepada beberapa orang penumpang dan meminta sopir bis untuk perlahan saat mereka melewati pohon eik tua di pusat kota.

Saat bis memasuki White Oak, detak jantungnya semakin kencang dan dia menundukan kepala tidak berani melihat keluar, tiba tiba si sopir bis dan para penumpang berisik dan mulai memanggil dia,”bung kita sudah sampai di pusat kota…dank au harus lihat ini.” Dengan tegang dia melihat keluar jendela dan dia melihat pita kuning terikat di pohon eik tua itu, tapi tidak hanya satu lembar, melainkan seluruh pohon dan sekitarnya dihiasi dengan pita kuning. Dia mulai menangis dan keluar di bantu oleh

beberapa penumpang, saat dia keluar dia melihat istri dan anak anaknya sedang menuggu dia tersenyum haru, dan mereka bergegas menghampiri dia dan memeluk dia.

Dan kisah ini dilaporkan oleh si sopir bis ke Koran New York Post dan menjadi cerita yang paling diminati saat itu, dan satu hal yang luar biasa adalah di dalam bi situ ada seorang pengarang lagu, lalu dia menorehkan nada dan syairnya, mungkin sebagian dari anda pernah mendengar “TIE A YELLOW RIBBON AROUND THE OLD OAK TREE” syairnya menceritakan kisah si suami yang kembali pulang dan keluarga yang mau memaafkan.

Ya saudara, mungkin saat ini anda sedang bergumul dengan suatu permasalahan dengan orang lain, mungkin dengan keluarga anda, istri, anak, kakak, adik, orang tua atau sahabat. Ingat kisah Yellow Ribbon mengingatkan tentang simple forgiveness, ada kekuatan yang luar biasa dalam suatu pengampunan, ada pemulihan dan ada damai sejahtera, baik bagi yang mengampuni maupun yang diampuni. Bukankah hidup anda harus menjadi dampak? Yesus telah mengampuni anda dari setiap kesalahan kita pada saat kembali bertobat padaNYA, so…apa yang menahan anda untuk tidak mengampuni keluarga anda? Sepahit apapun yang anda alami, selalu ada tempat buat pengampunan. Hidup terlalu indah buat diisi dengan kebencian. JBU


Ev. Ferry Rotinsulu
Messenger Community Mission

Kamis, 30 Juli 2009

KEKUATAN SAAT KITA MENYERAHKAN KEHENDAK KITA

Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:
"Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku." Yunus 1:1-2

Kita membaca kita YUNUS, bagaimana Tuhan memerintahkan Yunus untuk pergi ke kota Niniwe dan mengadakan KKR tentang pertobatan disana. Namun apa yang dilakukan Yunus adalah kebalikan dari apa yang di perintahkan Tuhan pada dia. Yunus kabur ke Tarsis.

Lari dari Tuhan bukanlah suatu hal yang ingin kita lakukan di dalam hidup ini, dan tidak akan membawa rasa aman dalam hidup.

Coba bayangkan, apa jadinya kalau kita melakukan yang bertengtangan dengan apa yang di inginkan Tuhan pada kita, untuk kita lakukan? Apa yang terjadi pada Yunus? Saat dia naik ke atas kapal yang membawanya menuju tempat pelariannya, tiba tiba badai mengamuk. Begitu pula yang terjadi pada kita, setiap badai pergumulan yang terjadi dalam hidup sering dikarenakan kekerasaan hati kita dan pemaksaan kehendak kita sendiri.

Keinginan kita sering kali membawa kepada permasalahan dan permasalahan, mungkin awalnya kita lari lalu masalah timbul, bukannya kita bertobat, kita lari lagi! Sampai kapan hidup kita akan selalu lari dari kehendak Tuhan. Seperti Yunus, kita pun demikian, saat kita lari dari kehendak Tuhan dan mengikuti kehendak kita sendiri. Maka dampaknya sangat mudah, perhatikan lingkungan sekitar kita, apakah mereka sejahtera dengan apa yang kita lakukan. Yunus pun harus mengakui kalau badai itu terjadi karena dia tidak melakukan kehendak Tuhan, sehingga dia menyerahkan dirinya untuk dilempar dan di telan oleh ikan besar, disitu dia berseru pada Tuhan. Pertobatan biasa datang saat kita sudah dalam posisi atau tempat yang tidak enak.

Tuhan membuat hal ini terjadi karena, Dia mengasihi Yunus dan kita, Dia ingin kita kembali – pulang kepada Dia untuk melakukan apa yang Dia sudah rancang bagi kita. Yesaya 55:8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.” dan dalam Yeremia 29:11 firman Tuhan juga katakan bahwa rancangan Tuhan itu adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan…

Dengan kata lain, jika apa yang kita lakukan sepertinya mendatangkan ketidak tenangan atau selalu berhadapan dengan masalah, mungkin itu sudah merupakan tanda dimana kita harus mencari kehendak Tuhan dan bukan melakukan kehendak kita sendiri. JBU


Ev. Ferry Rotinsulu

Messenger Community Mission

Senin, 20 Juli 2009

TUHAN MERENCANAKAN YANG BAIK BAGI HIDUP KITA

Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.Efesus 2:10

Sejak kita lahir di dunia ini, TUHAN telah merancang suatu kehidupan yang unik dan luar biasa, bukan kehidupan yang dipenuhi dengan ke gagalan, kesedihan, kemisikinan bahkan kesakitan. Bahkan janji TUHAN adalah hidup kita akan senantiasa penuh dengan kesehatan, suka cita dan damai sejahtera (Yeremia 2:9).

Pertanyaannya adalah “kalau TUHAN merancang yang baik kenapa saya tidak merasakannya atau mendapatkannya?”. Suatu pertanyaan yang wajar, mengapa ada kelaparan, mengapa ada wabah, mengapa ada teroris yang merengut nyawa orang tanpa rasa bersalah…mengapa?...mengap
a?...mengapa?

Mungkin sudah saatnya kita berhenti bertanya, dan mulai melihat bahwa rancangan TUHAN dalam hidup kita adalah luar biasa, bahkan ditengah badai pergumulan dan tekanan ketakutan sekalipun, rancanganNYA tidak pernah gagal! Dan ingat! Hidup kita harus berdampak bagi komunitas kita.

Yang harus kita lakukan sekarang adalah kita lebih melihat janji TUHAN dan rencana keselamtanNYA dalam Alkitab, maka kita akan memahami bagaimana TUHAN bekerja dalam hari hari ini. Kita terlalu melihat masalah dan problemnya, atau kita terlalu melihat badainya…kita berkomentar kasihan orang orang yang terkena musibah atau bom, tapi kenapa saat mereka terkena bom baru kita kasihan, harusnya kita melihat bahwa bom yang terjadi dan menimpa orang orang tersebut, juga merupakan teguran yang kerasa bagi kita umat yang percaya padaNYA.

Kita harus mengasihani mereka saat musibah itu belum terjadi, kenapa demikian?
Sadarkah kita bahwa kita mungkin kenal dengan mereka, tapi kita tidak cukup berani mengenalkan mereka kepada YESUS KRISTUS sebagai juruslamat. Mungkin keadaannya akan berbeda, satu kalimat kita pada rekan rekan kerja kita akan membawa perubahan yang luar biasa dalam kehidupan mereka.

Ingat! Kita ini buatan ALLAh dan sudah diciptakan menjadi baru dalam YESUS KRISTUS, maka kita harus melakukan pekerjaan yang baik, seperti bersaksi dan perduli agar komunitas kita dapat merasakan apa yang kita rasakan, yakni kehidupan yang berkemenangan didalam TUHAN kita YESUS KRISTUS.

Saat ini luangkan waktu anda untuk menjadi saksi TUHAN, ingat waktu mungkin tidak berpihak pada mereka yang belum mengenal Kristus, sudah tugas anda membagikan kabar sukacita ini pada mereka, karena anda adalah messenger TUHAN bagi komunitas anda. JBU

Ev. Ferry Rotinsulu
Messenger Community Mission

Selasa, 30 Juni 2009

DOA BUKAN SUATU KEWAJIBAN

Efesus 6:18 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,

SETIAP orang Kristen pasti tahu berdoa, terlepas dari faktor apakah yang bersangkutan tidak mau atau malu ketika diminta untuk berdoa. Namun pada dasarnya semua orang bisa berdoa dan mengetahui apa itu doa. Doa tidak bisa lepas dari hidup orang benar. Persoalannya, apakah kita mengerti makna yang sesungguhnya dari doa? Ini pertanyaan yang serius, sebab jika diminta berdoa, yang kita lakukan adalah melipat tangan, menutup mata dan berkata-kata, tetapi tidak jelas apa sebenarnya yang ada dalam benak atau hati kita.

Apakah doa? Pertama-tama kita harus ingat bahwa doa bukan sebuah kewajiban. Artinya, doa itu hukumnya tidak wajib. Doa itu bukan suatu keharusan. Membaca kalimat di atas, kemungkinan besar kita rada tersentak, karena selama ini kita semua yakin bahwa yang namanya orang Kristen harus dan wajib berdoa. Tapi saya mengatakan, doa bukan kewajiban, bukan pula keharusan!

Kalau doa sebuah kewajiban, maka suka atau tidak suka kita akan selalu berdoa. Jika kita berdoa sekalipun hati tidak suka, ini sesuatu yang gawat, sebab kita munafik. Jika kita berdoa hanya karena kewajiban: lipat tangan, tutup mata, dan berkata-kata, apakah Tuhan pasti menerima? Tidak. Tuhan berkata, “Janganlah kamu berdoa seperti orang munafik, yang mengucapkan doanya, berdiri di mana-mana, tetapi hatinya tidak tahu ke mana”. Dengan kata lain, orang-orang seperti di atas melakukan doa hanya sebagai kewajiban ritual kekristenan. Bukan itu doa yang dimaui Tuhan.

Jika doa suatu keharusan, berarti ada unsur terpaksa. Jika doa hanya suatu keharusan, maka ada peluang orang berdoa dengan hati yang terpaksa, bukan dengan hati rela. Jadi, doa adalah sebuah kebutuhan yang ada pada diri setiap manusia. Orang percaya diberikan kerinduan itu oleh Tuhan. Orang percaya selalu punya kehausan: butuh akan Allah. Sama seperti kita butuh makan, tidak perlu diajari untuk itu. Bayi yang belum bisa ngomong tahu minta makan, dengan menangis. Tangisan itu secara otomatis akan timbul jika sang bayi merasa lapar. Semakin dia dewasa, dia tidak perlu menangis lagi. Kalau lapar, dia cari makan sendiri. Makan adalah suatu kebutuhan yang tidak perlu diajarkan. Makan, adalah suatu kebutuhan yang dilakukan dengan kerelaan, wong kita memang butuh kok. Tetapi kalau makan suatu kewajiban, celakalah kita. Kita tidak enjoy, tidak tenang, karena terpaksa. Tetapi karena makan sebuah ke-butuhan, kita pun menikmatinya.

Maka doa adalah sebuah kebutuhan bagi orang beriman, suatu komunikasi ucapan syukur yang tidak bisa tidak harus ada. Doa harus ada. Bayangkan jika anda hanya berbicara dengan pasangan anda 6 menit dalam satu hari, hubungan yang seperti apa yang anda harapkan, begitu pula dengan Bapa di surga, yang harus kita lakukan. Dan suatu kebutuhan tidak pernah dilakukan dengan terpaksa. Kebutuhan dilakukan dengan sikap enjoy, menyenangkan. Bahkan kebutuhan itu akan kita cari sendiri. Kalau kita sadar doa adalah suatu kebutuhan, pasti kita tidak akan pernah berhenti berdoa, bukan? Kita akan sangat suka berdoa dan melakukannya dengan penuh sukacita, bukan karena terpaksa.

Doa bukan pula suatu tradisi, yang dilakukan karena memang sudah begitu dari dulu. Misalnya doa pada waktu makan bersama keluarga di rumah. Kenapa kita berdoa sebelum makan? Untuk bersyukur. Tapi, jika kita makan permen atau minum teh botol di kantin misalnya, apakah kita berdoa? Kalau memang berdoa adalah mengucap syukur karena ada makanan, apakah permen bukan makanan?

Jawabannya bisa menjadi sangat ironis dan lucu. Sebenarnya, kalau mau jujur banyak di antara kita berdoa waktu makan karena tradisi, bukan suatu kesadaran. Tetapi kalau betul-betul mau mengucap syukur, apa pun yang kita makan atau minum, harus lebih dahulu mengucapkan syukur. Jika sedang makan di restoran atau pinggir jalan, mungkin kita tidak perlu melipat tangan, tapi paling tidak bisa mengatakan, “Terimakasih Tuhan untuk permen ini.”

Doa juga bukanlah perilaku kristiani, sebab semua penganut agama melakukannya, sebagai kewajiban. Jika kita sebagai orang Kristen berdoa hanya karena kewajiban, lalu apa bedanya kita dengan mereka? Jadi, doa bukanlah perilaku kristiani yang harus kita lakukan karena kita Kristen. Tetapi doa adalah sebuah gaya kehidupan. Doa itu merupakan warna dominan dari perjalanan hidup orang Kristen. Mengapa? Karena yang pertama tadi, doa adalah sebuah kebutuhan, yang harus dipenuhi.

Mungkin, saat melipat tangan, tutup mata, dan berkata-kata, kita menganggap kalau kita sedang berdoa, namun sebenarnya tidak, sebab Tuhan tidak mendengar suara hati, kecuali suara mulut kita. Jika sudah demikian, kita akhirnya terjebak pada konsep yang salah. Ingat, doa bukan sekadar susunan kata yang indah, panjang dan puitis. Kalau suara mulut berbeda dengan suara hati, kita tidak sedang berdoa, tapi sedang berbasa-basi, dan mencoba menipu Tuhan dengan kalimat-kalimat indah. Apakah Tuhan senang? Tidak! Kita harus selalu berhati-hati karena Tuhan tahu isi hati kita.

Doa juga bukan suatu mantera yang jika diucapkan berkali-kali akan terwujud. Banyak orang Kristen membuat doa seperti mantera, menekankan apa yang dia mau, bukan yang Tuhan mau. Jika doa menjadi semacam mantera, si pendoa menjadi seperti dukun yang membaca-baca mantera. Doa bukan kata-kata magis. Doa adalah ungkapan hati yang murni dari seorang anak Tuhan yang menyuarakan suara hati lewat mulut, yang tidak berbeda antara apa yang diucapkan dengan yang terkandung di dalam hatinya.doa adalah ucapan syukur atas segala anugerah Nya.


Ev. Ferry Rotinsulu

Messenger Community