Kamis, 30 Juli 2009

KEKUATAN SAAT KITA MENYERAHKAN KEHENDAK KITA

Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:
"Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku." Yunus 1:1-2

Kita membaca kita YUNUS, bagaimana Tuhan memerintahkan Yunus untuk pergi ke kota Niniwe dan mengadakan KKR tentang pertobatan disana. Namun apa yang dilakukan Yunus adalah kebalikan dari apa yang di perintahkan Tuhan pada dia. Yunus kabur ke Tarsis.

Lari dari Tuhan bukanlah suatu hal yang ingin kita lakukan di dalam hidup ini, dan tidak akan membawa rasa aman dalam hidup.

Coba bayangkan, apa jadinya kalau kita melakukan yang bertengtangan dengan apa yang di inginkan Tuhan pada kita, untuk kita lakukan? Apa yang terjadi pada Yunus? Saat dia naik ke atas kapal yang membawanya menuju tempat pelariannya, tiba tiba badai mengamuk. Begitu pula yang terjadi pada kita, setiap badai pergumulan yang terjadi dalam hidup sering dikarenakan kekerasaan hati kita dan pemaksaan kehendak kita sendiri.

Keinginan kita sering kali membawa kepada permasalahan dan permasalahan, mungkin awalnya kita lari lalu masalah timbul, bukannya kita bertobat, kita lari lagi! Sampai kapan hidup kita akan selalu lari dari kehendak Tuhan. Seperti Yunus, kita pun demikian, saat kita lari dari kehendak Tuhan dan mengikuti kehendak kita sendiri. Maka dampaknya sangat mudah, perhatikan lingkungan sekitar kita, apakah mereka sejahtera dengan apa yang kita lakukan. Yunus pun harus mengakui kalau badai itu terjadi karena dia tidak melakukan kehendak Tuhan, sehingga dia menyerahkan dirinya untuk dilempar dan di telan oleh ikan besar, disitu dia berseru pada Tuhan. Pertobatan biasa datang saat kita sudah dalam posisi atau tempat yang tidak enak.

Tuhan membuat hal ini terjadi karena, Dia mengasihi Yunus dan kita, Dia ingin kita kembali – pulang kepada Dia untuk melakukan apa yang Dia sudah rancang bagi kita. Yesaya 55:8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.” dan dalam Yeremia 29:11 firman Tuhan juga katakan bahwa rancangan Tuhan itu adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan…

Dengan kata lain, jika apa yang kita lakukan sepertinya mendatangkan ketidak tenangan atau selalu berhadapan dengan masalah, mungkin itu sudah merupakan tanda dimana kita harus mencari kehendak Tuhan dan bukan melakukan kehendak kita sendiri. JBU


Ev. Ferry Rotinsulu

Messenger Community Mission

Senin, 20 Juli 2009

TUHAN MERENCANAKAN YANG BAIK BAGI HIDUP KITA

Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.Efesus 2:10

Sejak kita lahir di dunia ini, TUHAN telah merancang suatu kehidupan yang unik dan luar biasa, bukan kehidupan yang dipenuhi dengan ke gagalan, kesedihan, kemisikinan bahkan kesakitan. Bahkan janji TUHAN adalah hidup kita akan senantiasa penuh dengan kesehatan, suka cita dan damai sejahtera (Yeremia 2:9).

Pertanyaannya adalah “kalau TUHAN merancang yang baik kenapa saya tidak merasakannya atau mendapatkannya?”. Suatu pertanyaan yang wajar, mengapa ada kelaparan, mengapa ada wabah, mengapa ada teroris yang merengut nyawa orang tanpa rasa bersalah…mengapa?...mengap
a?...mengapa?

Mungkin sudah saatnya kita berhenti bertanya, dan mulai melihat bahwa rancangan TUHAN dalam hidup kita adalah luar biasa, bahkan ditengah badai pergumulan dan tekanan ketakutan sekalipun, rancanganNYA tidak pernah gagal! Dan ingat! Hidup kita harus berdampak bagi komunitas kita.

Yang harus kita lakukan sekarang adalah kita lebih melihat janji TUHAN dan rencana keselamtanNYA dalam Alkitab, maka kita akan memahami bagaimana TUHAN bekerja dalam hari hari ini. Kita terlalu melihat masalah dan problemnya, atau kita terlalu melihat badainya…kita berkomentar kasihan orang orang yang terkena musibah atau bom, tapi kenapa saat mereka terkena bom baru kita kasihan, harusnya kita melihat bahwa bom yang terjadi dan menimpa orang orang tersebut, juga merupakan teguran yang kerasa bagi kita umat yang percaya padaNYA.

Kita harus mengasihani mereka saat musibah itu belum terjadi, kenapa demikian?
Sadarkah kita bahwa kita mungkin kenal dengan mereka, tapi kita tidak cukup berani mengenalkan mereka kepada YESUS KRISTUS sebagai juruslamat. Mungkin keadaannya akan berbeda, satu kalimat kita pada rekan rekan kerja kita akan membawa perubahan yang luar biasa dalam kehidupan mereka.

Ingat! Kita ini buatan ALLAh dan sudah diciptakan menjadi baru dalam YESUS KRISTUS, maka kita harus melakukan pekerjaan yang baik, seperti bersaksi dan perduli agar komunitas kita dapat merasakan apa yang kita rasakan, yakni kehidupan yang berkemenangan didalam TUHAN kita YESUS KRISTUS.

Saat ini luangkan waktu anda untuk menjadi saksi TUHAN, ingat waktu mungkin tidak berpihak pada mereka yang belum mengenal Kristus, sudah tugas anda membagikan kabar sukacita ini pada mereka, karena anda adalah messenger TUHAN bagi komunitas anda. JBU

Ev. Ferry Rotinsulu
Messenger Community Mission