Dalam kehidupan kita, seringkali kita kecewa dangan hari hari yang kita jalani, seakan akan kehidupan tidak berpihak kepada kita, dan keadaan ini dapat terjadi di setiap keberadaan kita, baik dalam keluarga, pelayanan, pekerjaan, usaha dan lain lain.
Yang Pertama yang harus kita lakukan adalah mengijinkan Yesus naik lebih dahulu dalam perahu kehidupan kita. Ayat diatas menegaskan bahwa Yesus naik lebih dahulu ke perahu lalu di ikut oleh murid murid-Nya. Perahu disini melambangkan hidup kita, sering kali setiap memulai hari kita, kita langsung sibuk dengan hal hal yang membuat kita stress, misalkan kita langsung nonton berita di TVdan berita itu tentang kejahatan, kehancuran ekonomi atau perceraian atau kita mulai dengan mencari istri atau si iyem untuk buat kopi.
Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: "TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!"TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
Mazmur 126:2-3
Yang Kedua yang harus kita lakukan adalah obat yang paling mujarab dan paling murah yakni tertawa! Setelah kita mengijinkan Yesus naik dalam perahu kehidupn kita, mulailah tertawa entah itu dengan bercanda dengan istri atau anak anda, atau anda bisa membaca cerita lucu atau apapun yang dapat membuat anda tertawa. Ayat diatas mengatakan, pada waktu kita tertawa maka saat itu pun orang dapat melihat bahwa Tuhan sedang melakukan perkara besar dalam hidup kita. Tertawalah dalam segala keadaan kita, baik atau buruk! Jika kita ingin melihat perubahan dalam kehidupan kita dan ingin Tuhan melakukan perkara perkara besar, maka mulailah untuk tertawa.
Tertawa itu menular! Jika kita murah senyum dan suka tertawa maka secara langsung kita membawa lingkungan kita pun, baik keluarga, pekerjaan, pelayanan maupun bisnis kedalam suatu keadaan yang lebih sehat. Tertawalah dan tersenyumlah lebih sering setiap hari, sebuah terapi yang murah namun dampaknya luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar