Selasa, 30 Juni 2009

DOA BUKAN SUATU KEWAJIBAN

Efesus 6:18 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,

SETIAP orang Kristen pasti tahu berdoa, terlepas dari faktor apakah yang bersangkutan tidak mau atau malu ketika diminta untuk berdoa. Namun pada dasarnya semua orang bisa berdoa dan mengetahui apa itu doa. Doa tidak bisa lepas dari hidup orang benar. Persoalannya, apakah kita mengerti makna yang sesungguhnya dari doa? Ini pertanyaan yang serius, sebab jika diminta berdoa, yang kita lakukan adalah melipat tangan, menutup mata dan berkata-kata, tetapi tidak jelas apa sebenarnya yang ada dalam benak atau hati kita.

Apakah doa? Pertama-tama kita harus ingat bahwa doa bukan sebuah kewajiban. Artinya, doa itu hukumnya tidak wajib. Doa itu bukan suatu keharusan. Membaca kalimat di atas, kemungkinan besar kita rada tersentak, karena selama ini kita semua yakin bahwa yang namanya orang Kristen harus dan wajib berdoa. Tapi saya mengatakan, doa bukan kewajiban, bukan pula keharusan!

Kalau doa sebuah kewajiban, maka suka atau tidak suka kita akan selalu berdoa. Jika kita berdoa sekalipun hati tidak suka, ini sesuatu yang gawat, sebab kita munafik. Jika kita berdoa hanya karena kewajiban: lipat tangan, tutup mata, dan berkata-kata, apakah Tuhan pasti menerima? Tidak. Tuhan berkata, “Janganlah kamu berdoa seperti orang munafik, yang mengucapkan doanya, berdiri di mana-mana, tetapi hatinya tidak tahu ke mana”. Dengan kata lain, orang-orang seperti di atas melakukan doa hanya sebagai kewajiban ritual kekristenan. Bukan itu doa yang dimaui Tuhan.

Jika doa suatu keharusan, berarti ada unsur terpaksa. Jika doa hanya suatu keharusan, maka ada peluang orang berdoa dengan hati yang terpaksa, bukan dengan hati rela. Jadi, doa adalah sebuah kebutuhan yang ada pada diri setiap manusia. Orang percaya diberikan kerinduan itu oleh Tuhan. Orang percaya selalu punya kehausan: butuh akan Allah. Sama seperti kita butuh makan, tidak perlu diajari untuk itu. Bayi yang belum bisa ngomong tahu minta makan, dengan menangis. Tangisan itu secara otomatis akan timbul jika sang bayi merasa lapar. Semakin dia dewasa, dia tidak perlu menangis lagi. Kalau lapar, dia cari makan sendiri. Makan adalah suatu kebutuhan yang tidak perlu diajarkan. Makan, adalah suatu kebutuhan yang dilakukan dengan kerelaan, wong kita memang butuh kok. Tetapi kalau makan suatu kewajiban, celakalah kita. Kita tidak enjoy, tidak tenang, karena terpaksa. Tetapi karena makan sebuah ke-butuhan, kita pun menikmatinya.

Maka doa adalah sebuah kebutuhan bagi orang beriman, suatu komunikasi ucapan syukur yang tidak bisa tidak harus ada. Doa harus ada. Bayangkan jika anda hanya berbicara dengan pasangan anda 6 menit dalam satu hari, hubungan yang seperti apa yang anda harapkan, begitu pula dengan Bapa di surga, yang harus kita lakukan. Dan suatu kebutuhan tidak pernah dilakukan dengan terpaksa. Kebutuhan dilakukan dengan sikap enjoy, menyenangkan. Bahkan kebutuhan itu akan kita cari sendiri. Kalau kita sadar doa adalah suatu kebutuhan, pasti kita tidak akan pernah berhenti berdoa, bukan? Kita akan sangat suka berdoa dan melakukannya dengan penuh sukacita, bukan karena terpaksa.

Doa bukan pula suatu tradisi, yang dilakukan karena memang sudah begitu dari dulu. Misalnya doa pada waktu makan bersama keluarga di rumah. Kenapa kita berdoa sebelum makan? Untuk bersyukur. Tapi, jika kita makan permen atau minum teh botol di kantin misalnya, apakah kita berdoa? Kalau memang berdoa adalah mengucap syukur karena ada makanan, apakah permen bukan makanan?

Jawabannya bisa menjadi sangat ironis dan lucu. Sebenarnya, kalau mau jujur banyak di antara kita berdoa waktu makan karena tradisi, bukan suatu kesadaran. Tetapi kalau betul-betul mau mengucap syukur, apa pun yang kita makan atau minum, harus lebih dahulu mengucapkan syukur. Jika sedang makan di restoran atau pinggir jalan, mungkin kita tidak perlu melipat tangan, tapi paling tidak bisa mengatakan, “Terimakasih Tuhan untuk permen ini.”

Doa juga bukanlah perilaku kristiani, sebab semua penganut agama melakukannya, sebagai kewajiban. Jika kita sebagai orang Kristen berdoa hanya karena kewajiban, lalu apa bedanya kita dengan mereka? Jadi, doa bukanlah perilaku kristiani yang harus kita lakukan karena kita Kristen. Tetapi doa adalah sebuah gaya kehidupan. Doa itu merupakan warna dominan dari perjalanan hidup orang Kristen. Mengapa? Karena yang pertama tadi, doa adalah sebuah kebutuhan, yang harus dipenuhi.

Mungkin, saat melipat tangan, tutup mata, dan berkata-kata, kita menganggap kalau kita sedang berdoa, namun sebenarnya tidak, sebab Tuhan tidak mendengar suara hati, kecuali suara mulut kita. Jika sudah demikian, kita akhirnya terjebak pada konsep yang salah. Ingat, doa bukan sekadar susunan kata yang indah, panjang dan puitis. Kalau suara mulut berbeda dengan suara hati, kita tidak sedang berdoa, tapi sedang berbasa-basi, dan mencoba menipu Tuhan dengan kalimat-kalimat indah. Apakah Tuhan senang? Tidak! Kita harus selalu berhati-hati karena Tuhan tahu isi hati kita.

Doa juga bukan suatu mantera yang jika diucapkan berkali-kali akan terwujud. Banyak orang Kristen membuat doa seperti mantera, menekankan apa yang dia mau, bukan yang Tuhan mau. Jika doa menjadi semacam mantera, si pendoa menjadi seperti dukun yang membaca-baca mantera. Doa bukan kata-kata magis. Doa adalah ungkapan hati yang murni dari seorang anak Tuhan yang menyuarakan suara hati lewat mulut, yang tidak berbeda antara apa yang diucapkan dengan yang terkandung di dalam hatinya.doa adalah ucapan syukur atas segala anugerah Nya.


Ev. Ferry Rotinsulu

Messenger Community

Rabu, 24 Juni 2009

KEKAYAAN vs KEMISKINAN

Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Amsal 30:8b.


Sesungguhnya, kekayaan dan kemiskinan ada di dalam hati anda. Apa yang ada dalam hati kita menentukan, cara kita memandang keadaan.


Seberapa pun banyak dan bagusnya milik anda, tapi kalau hidup anda dipenuhi keluhan dan omelan, anda tidak pernah bisa bersyukur dan bergembira atas segala sesuatu; maka anda adalah orang miskin.

Sebaliknya, seberapa pun sedikitnya milik anda, tapi kalau anda selalu bisa bersyukur dan dapat menikmati apa yang ada dengan hati yang gembira, dan dalam keadaan itupun anda masih bisa memberi; maka anda adalah orang kaya.


Kekayaan atau kemiskinan, semuanya terletak pada bagaimana anda mau menyikapi hidup anda. Berkat Tuhan tidak akan bertambah sedikitpun, tanpa anda mulai bersyukur atas hal-hal yang anda miliki sekarang ini.


Tataplah dunia ini dengan kasih. Hadapilah hidup ini dengan hati bersyukur. Sungguh, anda akan tercengang bahwa betapa kayanya diri anda.


Tuhan Yesus Memberkati.


Ev. Ferry Rotinsulu

Messenger Community

KEJUJURAN

Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya? Bilangan 23:19

Dalam satu minggu pelayanan misi saya ke kota Manado & beberapa daerah di Minahasa, Roh Kudus berulang ulang mengingatkan tentang ayat ini, dan setiap kali saya mengingatnya, saya digerakan untuk menyampaikan ayat ini.

Sampai akhir misi, saya masih merenungkan makna dari ayat ini buat diri saya dan buat pelayanan messenger community, pernyataan demi pernyataan ditegaskan bagi orang lain dan membawa dampak yang positif bagi oranag tersebut, namun apa maksudnya bagi saya?

Sampai pada akhirnya saat perjalanan kembali ke Jakarta, saya mengerti bahwa Roh Kudus sedang mengajar saya tentang suatu pelajaran berharga, yakni kejujuran! Ya pelajaran itu bukan buat orang lain saja yang saya layani selama perjalanan misi saya, tapi perjalanan itu ternyata sebuah proses pembentukan karakter iman dari Roh Kudus bagi saya.

Kehidupan kita seharusnya jujur terhadap diri kita sendiri dan juga jujur terhadap komunitas sekitar kita, untuk segala sesuatu Tuhan mengukur manusia bukan dari berapa besar kepalanya, tapi dari berapa besar hatinya.

Dan dengan belajar untuk menjadi jujur dalam kehidupan ini, maka DIA yang jujur dan tak pernah berdusta akan menepati janjinya pada kita.


Tuhan Yesus Memberkati


Ev. Ferry Rotinsulu

Messenger Community

KARAKTER MARAH

Apakah Karakter Pengendalian Amarah Bekerja Padamu?

Ini yang dapat engkau lakukan. Perhatikan Karakter ini, ini adalah buah amarah, dari kata – kata TUHAN yang penting, terdapat pada Galatia 5: 22-23 dan bukan Galatia 5:19-21. Tanyakanlah dirimu:

  1. Bagaimana saya memperlihatkan amarah, apakah dengan cara yang benar, pada saat saya harus melakukannya?
  2. Apa yang dapat saya lakukan untuk dapat mengontrol tempramen saya, sehingga saya dapat menghargai orang, ketimbang membiarkan mereka mengganggu saya?
  3. Apa yang menghentikan kendali amarah saya?
  4. Bagaimana saya mengontrol amarah saya, sehingga apa yang baik berfungsi lebih baik, lebih kuat dan lebih cepat, biarpun dalam keadaaan yang tidak diduga atau stress?

· Contoh positif dalam Firman TUHAN (Keluaran 17: 10-13; 22:22-24; Bilangan 22:20f; 31:1; Nehemiah 5:6-7; Matius 4:1-11; 5:23-26; 21:12-13; Markus 3:5)

· Contoh negative dalam Firman TUHAN (Kejadian 4:1-14; 34:13-31; 49:5; Bilangan 20:10-12; 1 Samuel 17:28-32; Kisah 24:24-26)

Amarah yang Benar: dapatkah Amarah merupakan sebuah Karakter?” Ya! Pada saat ditahan / dibatasi! Alkitab menuliskan bahwa OK untuk marah, tapi, jangan sampai berdosa! Yesus melihat rumah doa Nya di jadikan pasar, dan mencontohkan kita bagaimana menyalurkan kekesalan kita pada hal yang benar tujuannya. Amarah bisa jadi solusi, atau masalah serius, tergantung bagaimana engkau mengarahkannya (Amsal 14:29, 15:18; 16:32;29:11; 22; Pengkhotbah 7:9; Matius 18:15-17; 21:12-13; Roma 1:18; Efesus 4:25-27; Yakobus 1:19-21)!

Kepahitan, kebencian, tempramental, and kekesalan adalah opsisi dari amarah yang benar. ini menjadi kekejian, menjadi buah yang busuk, saat kita tidak bias mengontrol amarah kita. Hal – hal tersebut akan membatu dalam hati, menjadikan kita seorang yang susah untuk mengampuni, penuh dengan kebencian, kekecewaan, penolakan, kepaitan, angkuh dan semuanya itu membunuh, menyebabkan perpecahan dan kebencian, menghancurkan hubungan, lingkungan, dan, mengakhiri hubungan kita dengan TUHAN.

Amarah dapat menjadi baik saat engkau dapat mengendalikannya. Marah, bukan dosa pada saat kita menggunakan sebagai Karakter Roh,dan dengan kasih. Jika salah, TUHAN pun salah, karena, dalam Alkitab ada sekitar 600 kali TUHAN marah. Kemarahan TUHAN dapat disebut sebagai Kemarahan yang pada tempatnya,ada sebab dan alasan yang jelas. Dan alasananya adalah DIA marah karena dosa kita.

Pengendalian diri membawa kedisiplinan, jadi kita dapat mengendalikan rasa takut, kekhawatiran, dan bahkan kekecewaan.

Tip menanggulangi amarah (KOLOSE 3:8):

1. amarah adalah suatu reaksi pertahan yang alami, jadi, kita harus segera menyelesaikan. (Pengkhotbah 7:9; Efesus 4:26)!

2. Amarah dapat melindungimu, tetapi, yakinkan itu bukan nya bahan bakar untuk merasionalisasikan dirimu dari tanggung jawab (1 Samuel 31:4)!

3. Marah sih OK OK aja; tapi bagaimana engkau menanggapinya. Sempatkan waktumu untuk berdoa,dan baca mazmur untuk menenangkan diri! Jalan jalan ! (jangan nyetir !) atau olah raga. Dan jangan lupa mendoakan yang menjadi penyebab (doa pengampunan) (Kisah 24:16).

4. Fokus pada Kristus.letakan amarahmu pada manejemen Nya (Filipi 2:4).

5. Fokus pada akar kemarahan, bukan orangnya, atau situasinya (Amsal 29:11)!

6. Tanyakan pada dirimu, sudahkah saya menganalisa keadaan ini dengan benar,ataukah saya overreacting? Sebagai hamba Tuhan, saya mengatakan, 95 % orang over reacting!

7. Minta bantuan dari sahabat, counselor atau Pastor. Tapi ingat, jangan marahin mereka (Matius 5:23-24)!

8. Tanyakan dirimu, kenapa saya marah? Kenapa saya merasa seperti ini? Saya marah ada untungnya gak ya? Apakah saya focus ke TUHAN atau kepada kepentingan saya sendiri? (Amsal 15:18; 29:22)!

9. Mungkin TUHAN sedang menggunakan mu untuk menegor seseorang; jika ya, lakukan dengan benar (Amsal 15:1; Efesus 4:15-25).

Pertanyaan

  1. Bagaimana engkau mendefinisikan Amarah? Apa bedanya marah yang benar dan marah yang salah? baca Nehemiah 5:6-7; bagaimana Nehemia dalam amarahnya menjadi benar?

TUHAN YESUS MEMBERKATI


Ev. Ferry rotinsulu

Messenger Community