Senin, 22 Juni 2009

MELIHAT PERGUMULAN SEBAGAI SUATU PELUANG DALAM MELAYANI

Dalam suatu kesempatan, saya diijinkan Tuhan untuk bertemu dengan seorang sahabat, seorang professional yang juga seorang hamba Tuhan yang bertugas di salah satu gereja yang pertumbuhannya sangat baik. Saya yakin bahwa Roh Tuhan merancang pertemuan ini sehingga kita dapat saling menguatkan. Dia bercerita bagaimana Tuhan sedang memproses dirinya, dari segi usaha boleh dibilang dia sedang mengalami penurunan, dulu dia mempunyai partner dalam usahanya, sekarang dia sendirian, dulu dia memiliki fasilitas, sekarang dia harus menyewa kendaraan untuk digunakan sehari hari. Untuk ukuran dunia itu berarti masalah.

Seringkali dalam kehidupan, kita diperhadapkan dengan suatu persoalan kehidupan, yang terkadang kita tidak mengerti bagaimana hal itu bisa terjadi pada saat kita berkomitmen untuk memberikan hidup kita dipakai oleh Tuhan dalam memperluas kerajaanNya.

Jika kita membaca dalam Yesaya 6:5-8, pada saat nabi Yesaya mendapat panggilan dalam pelayanannya, 5 hal terjadi padanya :

  1. Yesaya melihat Tuhan

Pada saat kita menemukan siapa kita didalam Kristus, kita menemukan diri kita sepertinya tidak layak untuk terlibat dalam pelayanan.

  1. Yesaya melihat dirinya

Kita harus melihat potensi yang luar biasa yang sudah diwariskan dalam kehidupan kita, tapi sering kali kita ragu akan kemapuan tersebut, bahkan kita mulai mempertanyakan layak kah kita untuk berjalan bersama Tuhan, masa lalu merupakan penghambat utama. Ingat kita sudah di tebus dengan harga yang mahal, sudah merupakan kewajiban kita untuk memberikan diri kita bagi DIA.

  1. Yesaya melihat komunitasnya

Kita melihat orang orang sekitar kita yang berpeluang untuk bersikap negative tentang keputusan kita untuk melayani Tuhan, keraguan atas kemampuan bahwa Tuhan menetapkan kita untuk melayani DIA. Jangan ijinkan orang orang disekitar kita menghambat rencana Tuhan, pilihlah orang orang yang mempunyai visi yang sama, dan senantiasa memberikan masukan yang membangun.

  1. Yesaya mengijinkan Tuhan mengubah dirinya

Ijinkan proses pemurnian Tuhan berlaku dalam diri kita, suatu proses pembentukan karakter, Tuhan menggunakan proses ini untuk melihat motivasi kita, apakah kita benar benar rindu untuk berjalan bersama DIA, ataukah kita hanya menggunakan kesempatan ini untuk mendapatkan kenyaman di dunia ini? Sebuah bara api di letakan pada bibir! Panas sekali bukan? Ingat! Proses pemurnian tidak ada yang enak, kita harus bisa menerima saat kita harus melepaskan hal hal yang menurut dunia berharga namun menurut Tuhan itu adalah hal yang fana. Focus kepada visi yang diberikan Tuhan pada diri kita masing masing.

  1. Yesaya mulai bertumbuh

Setiap proses membawa kita kepada suatu pertumbuhan spiritual yang luar biasa serta pendewasaan karakter iman pada setiap kita, dan hal ini kita perlukan dalam setiap pelayanan kita kedepannya, sebagai kesaksian yang kuat mengenai kasih karunia Tuhan pada manusia.

Saya menemukan dalam proses pembentukan yang saya alami adalah, kita hanya bisa memilih satu dari dua pilihan, yakni; “bayar harga saat ini dan menikmati kemudian atau menikmati saat ini dan bayar harga kemudian, dan kita tidak dapat menghindarinya, cepat atau lambat kita akan mengalaminya.”

Dengan kata lain pergumulan yang dialami oleh setiap kita, tidak lain adalah untuk memberikan semangat yang baru dalam kehidupan ini sesuai denga visi yang Tuhan berikan, saya pernah membaca suatu artikel tentang seorang buta yang mempunyai prestasi yang luar biasa, saat ditanya apa hal yang paling buruk daripada lahir buta? Dia menjawab “ seorang yang mempunyai penglihatan tetapi tidak mempunyai visi!” Jangan pernah ijinkan persoalan menghalangi visi anda!

Kembali kepada sahabat saya tadi, setiap kalimat yang keluar dari mulutnya saya bisa merasakan suatu pergumulan yang berat. namun ada sesuatu hal yang membuat saya bersukacita saat itu, saya merasakan suatu semangat yang luar biasa saat di mengatakan, “saya tahu denga iman sebesar biji sesawi saya dapat memindahkan gunung permasalahan ini, tapi, saya sadar ternyata Tuhan ingin saya mendaki ke atas gunung permasalahan ini, DIA ingin saya mendaki sampai kepuncak karena DIA ingin menunjukan area pelayanan saya diatas segala permasalahan saya, praise the Jesus!”

Banyak orang Kristen, bahkan hamba hamba Tuhan sekarang sudah terlena dengan kenyamanan, visi mereka mulai terhalang gunung yang bernama materi, melayani hanya untuk berkat materi atau melayani agar materinya tidak berkurang. Pembicaraan dengan sahabat saya di food court sebuah mall, mengingatkan saya kembali tentang visi yang Tuhan bagikan pada saya. JBU


Ev.Fery Rotinsulu

Messenger Community


Tidak ada komentar:

Posting Komentar