Senin, 22 Juni 2009

DICARI PEMBUNUH RAKSASA!

Dalam pelayananannya di pedalaman Afrika, seorang Missionaris benama David Livingstone menerima surat dari sebuah badan misi yang berada di Eropa, mereka menulis :” Saudara David Livingstone yang terkasih, kami mempunyai missionaris missionaris muda yang sangat ingin sekali bergabung dengan anda, bisakah anda memberi petunjuk kepada kami jalan yang mudah untuk mencapai tempat anda?”


Lalu Mr. David Livingstone, membalas surat itu, bunyinya : “jika kalian mempunyai missionaris missionaris yang butuh petunjuk tentang jalan yang termudah ke tempat saya, lebih baik kalian tidak perlu repot repot mengirimkan mereka, karena saya tidak butuh mereka! Tapi saya butuh seseorang yang mau berangkat, walaupun tidak ada jalan sama sekali menuju ketempat saya.”


“ Ketika Eliab, kakaknya yang tertua, mendengar perkataan Daud kepada orang orang itu, bangkitlah amarah Eliab kepada Daud sambil berkata: “Mengapa engkau datang? Dan pada siapakah engkau tinggalkan kambing domda yang dua tiga ekor itu dipadang gurun? Aku kenal sifat pemberanimu dan kejahatan hatimu: engkau dating kemari dengan maksud melihat pertempuran.” 1 Samuel 17:28

Pada saat Tuhan mengukur manusia, Dia meletakan tali pengukur pada hati manusia, bukan pada kepala manusia. Daud tidak hanya mengetahui apa yang diinginkannya, tapi dia juga memahami apa yang harus dilakukannya untuk mencapai tujuannya dan apa resiko yang harus dia terima. Suatu ketetapan hati diperlihatkan oleh Daud.

Daud harus membayar harga dua kali lipat untuk mengalahkan Goliat, guna mencapai tujuannya;


Pertama: Daud harus menghadapi KRITIKAN, Seperti kita baca diatas apa yang dikatakan oleh Eliab padanya. Saat musuhnya menertawakan dia, saudara bahkan keluarga mengkritik dia. Saya meletakan weekly quote di status FB saya minggu ini adalah: ”if you need to hear the applause of the crowd before our Goliath is down, you will never slay him. You have to begin the attack in the face of criticism!” pujian datang belakangan, jadi jangan mengharapkan kita akan mendapat dukungan dalam menghadapi raksasa kita, kritikan adalah yang paling pasti akan kita terima.


Kedua: Daud harus merasakan KESENDIRIAN, kita perhatikan pada ayat 48, dikatakan Daud menyerang, dia tidak menyerang dengan rombongan tentara atau pasukan berkuda, tidak! Dia menaiki bukit dan menghampiri raksasa filistin tersebut sendirian! (walaupun Daud tahu bahwa dia tidak sendirian, karena Allah berserta dia). Saya dapat bayangkan pasukan raja Saul, saat itu pasti sedang packing packing, jadi kalau Daud gugur, mereka bisa segera lari. Sementara Daud berjalan dengan keyakinan, tanpa sedikitpun ragu, sendirian! Kita juga demikian, pada saat kita sedang berhadapan dengan goliath goliath kita, jangan berharap bahwa akan banyak orang yang menolong kita. Kita harus menghadapinya sendirian.


Ingat! Setiap orang yang belum pernah mengahadapi dan mengalahkan goliath goliath dalam kehidupan mereka, akan selalu berkata tidak mungkin! Jadi jika kita mengambil keputusan untuk mengalahkan goliath kita, bersiaplah menghadapi kritikan dan kesendirian. Itu adalah bagian dari proses hidup kita

Kita harus rela mengorbankan sesuatu yang ada pada diri kita, untuk memperoleh suatu kemenangan. Karena tidak ada raksasa yang mudah untuk dikalahkan. Yesus mengalahkan raksasa dosa, dengan mengorbankan segalanya, bahkan nyawaNya. Bagaimana dengan kita, terlalu berhargakah status kita, sehingga kita malu atau tidak bisa menerima saat dikritik? Terlalu takutkah kita, jika kita harus merasa sendirian saat kita harus menunjukan warna kita sebenarnya?


Kekristenan adalah sebuah hubungan dan gaya hidup, apapun yang kita lakukan dan sebesar apapun raksasa yang kita hadapi, saat dunia meninggalkanmu. Kristus memelukmu, dan Dia yang akan mengangkatmu, sehingga kemenanganmu sempurna dan menjadi kesaksian pada komunitasmu. JBU


Ev. Ferry Rotinsulu

Messenger Community

Tidak ada komentar:

Posting Komentar