Rabu, 24 Juni 2009

KEJUJURAN

Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya? Bilangan 23:19

Dalam satu minggu pelayanan misi saya ke kota Manado & beberapa daerah di Minahasa, Roh Kudus berulang ulang mengingatkan tentang ayat ini, dan setiap kali saya mengingatnya, saya digerakan untuk menyampaikan ayat ini.

Sampai akhir misi, saya masih merenungkan makna dari ayat ini buat diri saya dan buat pelayanan messenger community, pernyataan demi pernyataan ditegaskan bagi orang lain dan membawa dampak yang positif bagi oranag tersebut, namun apa maksudnya bagi saya?

Sampai pada akhirnya saat perjalanan kembali ke Jakarta, saya mengerti bahwa Roh Kudus sedang mengajar saya tentang suatu pelajaran berharga, yakni kejujuran! Ya pelajaran itu bukan buat orang lain saja yang saya layani selama perjalanan misi saya, tapi perjalanan itu ternyata sebuah proses pembentukan karakter iman dari Roh Kudus bagi saya.

Kehidupan kita seharusnya jujur terhadap diri kita sendiri dan juga jujur terhadap komunitas sekitar kita, untuk segala sesuatu Tuhan mengukur manusia bukan dari berapa besar kepalanya, tapi dari berapa besar hatinya.

Dan dengan belajar untuk menjadi jujur dalam kehidupan ini, maka DIA yang jujur dan tak pernah berdusta akan menepati janjinya pada kita.


Tuhan Yesus Memberkati


Ev. Ferry Rotinsulu

Messenger Community

Tidak ada komentar:

Posting Komentar